Jumat, 02 Maret 2012

Seputar Shalat Sunnah Fajar

Dari Aisyah radhiallahu anha dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda:

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا

“Dua rakaat (sebelum shalat) fajar (subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.”
(HR. Muslim no. 725)

Dari Aisyah radhiallahu anha dia berkata:
لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ

” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam tidak pernah sangat tekun mengerjakan suatu shalat sunnah sebagaimana tekunnya beliau mengerjakan shalat dua raka’at fajar”.
(HR. Al-Bukhari no. 1169)

Hafshah Umul Mukminin radhiallahu anha dia berkata:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا سَكَتَ الْمُؤَذِّنُ مِنْ الْأَذَانِ لِصَلَاةِ الصُّبْحِ وَبَدَا الصُّبْحُ رَكَعَ رَكْعَتَيْنِ خَفِيفَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ تُقَامَ الصَّلَاةُ

“Jika muazzin selesai dari adzan shalat shubuh (kedua) dan subuhpun telah nampak, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melakukan shalat dua rakaat yang ringan sebelum shalat ditegakkan.”
(HR. Muslim no. 723)

Dari Qais bin Amr radhiallahu anhu dia berkata;

رَأَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ رَجُلًا يُصَلِّي بَعْدَ صَلَاةِ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: صَلَاةُ الصُّبْحِ رَكْعَتَانِ. فَقَالَ الرَّجُلُ: إِنِّي لَمْ أَكُنْ صَلَّيْتُ الرَّكْعَتَيْنِ اللَّتَيْنِ قَبْلَهُمَا فَصَلَّيْتُهُمَا الْآنَ. فَسَكَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

“Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melihat seorang laki-laki yang mengerjakan shalat dua rakaat lagi setelah shalat subuh. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, 'Shalat subuh itu hanya dua raka’at.' Laki-laki itu menjawab, 'Sesungguhnya aku belum mengerjakan shalat (sunnah) dua raka’at yang diseharusnya dikerjakan sebelumnya, karena itu aku mengerjakannya sekarang ini.' Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diam.”
(HR. Abu Daud no. 1267 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Misykah: 1/329)
Dan diamnya Nabi shallallahu alaihi wasallam menunjukkan persetujuan beliau terhadapnya.

Dari Aisyah radhiallahu anha dia berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ إِذَا سَمِعَ الْأَذَانَ وَيُخَفِّفُهُمَا

“Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam selesai mendengar azan (shubuh), maka beliau shalat dua rakaat fajar dengan meringankan (raka’at) keduanya.” 
(HR. Muslim no. 724)

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ فِي رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

“Dalam dua raka’at fajar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca ‘QULYA AYYUHAL KAFIRUN’ dan ‘QUL HUWALLAHU AHAD’.” 
(HR. Muslim no. 726)

Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu anhuma dia berkata:

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقْرَأُ فِي رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ فِي الْأُولَى مِنْهُمَا: قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا, الْآيَةَ الَّتِي فِي الْبَقَرَةِ وَفِي الْآخِرَةِ مِنْهُمَا: آمَنَّا بِاللَّهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

“Dalam dua raka’at fajar, tepatnya di raka’at pertama, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca, 'Katakanlah, kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami,' ayat yang terdapat dalam surah Al-Baqarah (ayat 136) dan pada rakaat terakhir membaca, 'Kami beriman kepada Allah, dan saksikanlah bahwa kami orang-orang muslim'.” (QS. Ali Imran 52) 
(HR. Muslim no. 727)

Source:
http://al-atsariyyah.com/seputar-shalat-sunnah-fajar.html
http://al-atsariyyah.com/seputar-shalat-sunnah-fajar-2.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar