Minggu, 11 Desember 2011

AMIT-AMIT JADI PEMUDA MASJID?! EIITTT...!

Di tengah krisis iman yang semakin parah menggerogoti umat, masjid kian hari menjadi tempat yang kian jarang untuk dikunjungi. Ditambah dengan kesibukan dunia yang semakin beraneka ragam. Lalu disertai dengan kian menjamurnya tempat-tempat nongkrong dan hang out bagi pencari kesenangan.

Di sisi lain, syaithan dari jenis manusia kadang juga memberikan andil dalam menggembosi semangat pergi ke masjid. “Ngapain lo ke masjid? Emang bisa kaya?” “Anak mami lo, kerjanya ke masjid mulu.” Dan berbegai pernyataan terlontar menghalangi kita untuk beribadah ke masjid. Padahal, masjid adalah tempat mulia yang seharusnya dirindui oleh setiap muslim. Nah, sebagai pemuda muslim, nggak pantas kalau kita melupakan masjid. Kenapa? Simak yuk. 

Tempat Yang Tercinta

Masjid, tempat yang suci ini memiliki segudang keutamaan lho dibandingkan tempat-tempat lain. Salah satu keutamaannya, ini adalah tempat yang paling dicintai oleh Allah di muka bumi. Hal ini pernah disampaikan oleh Rasul yang mulia صلی الله عليه وسلم :
Negeri yang dicintai Allah adalah masjid-masjidnya dan negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya.” [H.R. Muslim].

Kata An-Nawawi rohimahulloh di dalam kitab Syarh Shahih Muslim, masjid dicintai oleh Allah karena itu adalah rumah yang dipenuhi dengan ketaatan-ketaatan kepada Allah, berbeda dengan pasar yang di dalamnya dipenuhi kebohongan, kecurangan, transaksi ribawi, sumpah serapah, plus sumpah-sumpah palsu.

Makanya, Allah mencintai para penghuni masjid dan menyanjung mereka secara khusus dalam sebuah ayat dalam Al-Quran yang begini artinya,
Di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk disebut nama-Nya di dalamnya, bertasbih pada waktu pagi dan waktu petang para lelaki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari berdzikir kepada Allah, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat.” [Q.S. An-Nuur:36-37]

Tidak cuma disanjung, orang-orang yang senantiasa mengingat masjid juga dijanjikan mendapat sebuah balasan yang setimpal di hari kiamat kelak. Salah satunya disebutkan dalam hadits Nabi صلی الله عليه وسلم yang artinya,
Tujuh golongan, Allah akan menaungi mereka pada hari yang tiada naungan kecuali naungan dari Allah: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam peribadahan kepada Allah, seorang yang qalbunya selalu terikat dengan masjid, dua orang yang saling mencinta karena Allah, berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya pula, seorang yang digoda wanita yang memiliki kedudukan dan berparas cantik, tetapi ia mengatakan, ‘Aku takut kepada Allah.’, seorang yang bersedekah, kemudian ia sembunyikan sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang disedekahkan tangan kanannya, serta seorang yang mengingat Allah sendirian kemudian berlinanglah air matanya.” [H.R. Al-Bukhari dan Muslim].

Nah, makannya mulai sekarang rame-rame ke masjid yuk. Jangan tunggu tua baru nongol di masjid. Masjid bukan Cuma buat orang tua saja. Minimalnya, biasakan shalat berjamaah lima waktu ke masjid. Tahu nggak? Rasulullah صلی الله عليه وسلم mengancam laki-laki yang tidak pergi ke masjid lho. Dalam sebuah hadits melalui shahabat Abu Hurairah رضي الله عنه , Rasulullah صلی الله عليه وسلم bersabda:
Aku telah berkeinginan untuk memerintahkan shalat lalu diiqamahi. Kemudian aku pergi ke rumah-rumah orang yang tidak mengikuti shalat, lalu aku bakar rumah mereka.”[H.R. Al-Bukhari dan Muslim]. Nah lo. Mau?

Bukan sekedar Hang Out alias Nongkrong

Sobat, satu lagi fenomena mengecewakan yang perlu kita luruskan. Sering kita dapati masjid-masjid yang mulia hanyalah digunakan sebagai tempat nongkrong. Sebagian pemuda mau pergi ke masjid untuk mengadakan perkumpulan, namun sayang ternyata kumpulnya mereka nggak jelas juntrungannya. Ada yang niatnya cuma main, ada yang niatnya cuma mau pacaran (yang ini payah binti pasrah), ada yang ngobrol kesana kemari menggosip orang lain. Padalah namanya masjid itu, tujuan didirikannya untuk shalat dan dzikir. Bukan tempat main. Rasulullah صلی الله عليه وسلم pernah bersabda yang artinya,
Dan hanyalah masjid ini dibangun untuk berdzikir kepada Allah dan untuk shalat.” [H.R. Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh Al-Abani rohimahulloh]. Makanya, kalau mau jadi pemuda masjid sejati, jangan cuma nongkrong di sana. Tambahin ibadahnya, baca Qurannya, perbanyak dzikirnya. Jangan cuma ngumpul nggak jelas. Ya kan? Allahu a’lam bish shawab.{abdrhmn}

Source: Majalah Tashfiyah edisi 10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar